Pentingnya Manajemen Resiko di Dalam Trading Forex
Posted on Feb 19, 2018
Manajemen resiko adalah hal yang paling penting di dalam trading forex. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa trading forex memiliki resiko yang terbilang tinggi, tapi jika kita mengendalikan resiko tersebut (potensi loss). Maka, bisnis online yang satu ini sangatlah menguntungkan dibandingkan dengan bisnis online lainnya.
Sayangnya, sedikit sekali trader yang menyadari akan pentingnya manajemen resiko ini, terutama trader pemula. Umumnya, setelah buat akun dan deposit, para trader pemula ini cenderung tidak sabaran dan langsung tekan tombol BUY/SELL tanpa melakukan analisis terlebih dahulu, apalagi melakukan manajemen resiko.
Tidak heran rasanya ada istilah yang mengatakan bahwa hanya 10% trader pemula yang bisa bertahan cukup lama di dunia trading forex. Sisanya akan berkata bahwa bisnis online ini bukanlah yang tepat bagi mereka. Lalu, seperti apa sih caranya melakukan manajemen resiko dengan benar? MRG Trade beritahu Anda cara manajemen resiko.
Berapa modal yang dibutuhkan untuk trading?
Mari kita menyampingkan terlebih dulu soal pendidikan trading Anda, dan fokus hanya pada berapa modal yang dibutuhkan untuk trading. Pendidikan trading seperti seminar, belajar dari buku atau langsung ke trader profesional biasanya tidak gratis. Untungnya, di internet ada banyak sekali website yang memberikan pelatihan trading forex secara gratis. Yang penting, Anda mau meluangkan waktu untuk mempelajarinya.
Banyak broker forex menawarkan akun trading forex dengan syarat deposit minimal Rp100.000. MRG Trade menyarankan tidak trading forex dengan modal kecil. Hal ini dikarenakan volatilitas atau dinamisnya pergerakan harga yang ada di pasar forex. Jika Anda tidak memiliki “ketahanan dana”, bukan tidak mungkin seluruh modal akan habis.
Sudah kita ketahui bersama bahwa tidak sedikit jumlahnya bisnis yang terpaksa gulung tikar dikarenakan tidak memiliki modal yang cukup. Hal ini pun berlaku sama dengan bisnis trading yang dijalankan. Jika Anda belum memiliki modal yang cukup, jangan khawatir. Anda bisa menabung dulu.
Drawdown
Drawdown adalah hilangnya modal anda dikarenakan kalah trading secara berturut-turut. Perhitungan dari drawdown ini diambil dari pengurangan nilai tertinggi dengan nilai terendah di modal yang dimiliki. Trader biasanya menggunakan persentase untuk menggambarkan drowdown. Berikut contohnya:
- Modal awal anda sebanyak $ 1.000.
- Di trading terakhir, anda rugi sebesar $ 300.
- Sisa modal anda $ 700.
- Drawdown anda yakni sebanyak $ 300 atau 30% dari seluruh modal anda.
Sistem trading secanggih apapun tidak akan mungkin memberikan keuntungan 100% sepanjang waktu. Ada kalanya sistem yang sudah kita gunakan secara disiplin tetap memberikan hasil yang tidak memuaskan. Oleh karena itu, MRG Trade mewajibkan Anda pakai manajemen resiko untuk meminimalisir kerugian ini.
Katakanlah Anda menggunakan sistem trading yang memberikan profit sebanyak 80%. Bayangkan, dari 100 kali trading, Anda bisa menang trading 80 kali dan kalah 20 kali. Namun, tahukah di trading yang keberapa Anda akan mengalami kekalahan? Tentunya tidak!
Inilah pentingnya manajemen resiko. Jika bisa mengerem jumlah kerugian yang mungkin diterima, maka tentunya anda tidak perlu merasa sakit hati saat kehilangan sejumlah modal anda akibat volatilitas pergerakan harga ini. Kerugian yang anda derita nantinya akan bisa ditutupi dari keuntungan yang akan anda dapatkan.
Batasi kerugian di angka 2% pada setiap kali trading
Membatasi kerugian adalah salah satu bagian dari manajemen resiko. Dengan membatasi kerugian, anda akan bisa bertahan lebih lama jikalau anda mendapatkan skenario trading terburuk, yakni kalah trading secara beruntun. Berikut ini, MRG Trade mengilustrasikan bagaimana jika Anda membatasi kerugian di angka 2% dan di angka 10%.
Tabel di atas menggambarkan jika Anda memiliki modal $20.000 dan selama 19 kali trading anda terus mengalami kalah trading. Bisa dilihat jikalau anda membatasi kerugian Anda di angka 10% dan terus merugi selama 19 kali trading, di trading ke 19 dana Anda hanya akan tersisa sebanyak $3.000. Bandingkan dengan 2% pembatasan kerugian yang menyisakan $13.900 di trading ke 19. Jauh berbeda bukan?
Tujuan dari pembatasan resiko ini adalah jika Anda mengalami kalah trading secara beruntun, Anda masih punya modal untuk trading di lain waktu. Bayangkan jika Anda membatasi kerugian di angka 10% dan kehilangan 86% total modal, Anda harus mendapatkan profit sebanyak 556% supaya kerugian tersebut impas! Hal ini tentu sulit sekali.
Rasio untung rugi
Untuk meningkatkan kesempatan profit, trader berpengalaman menggunakan yang namanya rasio untung-rugi. Umumnya, rasio yang digunakan berkisar 1:3 alias untuk kerugian sebanyak $1 anda harus mendapatkan keuntungan di trading berikutnya sebanyak $3.
Memang tidak semudah itu pada praktiknya. Ada faktor-faktor lainnya seperti spread yang membuat scalper harus menaikkan rasio untung-rugi ini menjadi 1:4 hingga 1:5 agar bisa mendapatkan profit di setiap trading. Belum lagi volatilitas di pair EUR/USD yang terbilang tinggi (bisa bergerak 3 pip dalam hitungan detik). Bisa jadi Anda terkena stop loss padahal baru saja anda pencet tombol buy.
Untungnya, ada cara untuk mengantisipasi hal ini, yakni dengan menggunakan ukuran lot yang lebih kecil. Dengan lot yang lebih kecil, Anda bisa melebarkan stop loss anda hingga 50 pips serta mengatur take profit Anda di 150 pips. Masih 1:3 kan?
Itu dia pembahasan singkat mengenai manajemen resiko di trading forex. Selanjutnya, MRG Trade akan mencari tahu apa saja penyebab utama terjadinya margin call di kalangan trader. Klik tombol di bawah ini untuk membaca artikel tersebut:
There are no comments yet