Analisis Trading Forex Menggunakan Lebih dari Satu Time Frame – Bagian 2
Posted on Feb 12, 2018
Kebanyakan trader pemula hanya memerhatikan satu tipe time frame saja untuk analisis trading forex. Lalu, memasukkan beberapa indikator dan tidak memedulikan time frame lainnya sama sekali. Inilah kesalahan yang umum dilakukan trader pemula. Di saat time frame yang lebih rendah memberikan indikasi BUY, sering terjadi di time frame yang lebih tinggi justru memberikan indikasi SELL.
Kali ini, MRG Trade akan membahas lebih dalam mengenai bagaimana caranya menggunakan beberapa time frame sekaligus dengan tujuan mendapatkan keputusan trading yang lebih matang. Pertama, kita akan cari tahu kenapa harus menggunakan beberapa time frame sekaligus.
Kenapa kita harus menggunakan beberapa time frame saat analisis trading forex
Kami akan menggunakan contoh kasus untuk mendapatkan gambaran yang jelas. Berikut lengkapnya:
- Katakanlah anda menggunakan indikator Simple Moving Average (SMA) dengan periode 200 di time frame 10 menit.
- Anda melihat terbentuknya resistance yang dibentuk oleh garis SMA tersebut.
- Kemudian, Anda melihat sebuah doji terbentuk, yang menandakan adanya kemungkinan pembalikan arah trend.
- Anda pun bersiap-siap ambil posisi SELL, karena melihat sinyal bearish ini.
- Namun ternyata fakta berkata lain, harga justru naik bukannya turun. Anda pun bingung, apa yang sebenarnya terjadi??
- Namun jika melihat time frame yang lebih tinggi, Anda akan tahu apa penyebab kesalahan ini. Mari kita lihat seperti apa pergerakan harga di time frame H1.
- Kondisi yang ada di time frame H1 justru mengindikasikan yang sebaliknya, yakni harga justru bergerak naik atau bullish. Hal ini dikarenakan harga sudah berada di level support trend line. Belum lagi doji yang terbentuk di sini berada tepat di garis support tersebut. Ini adalah sinyal bullish yang kuat!
- Tak lama, harga pun kembali bergerak naik setelah menyentuh garis support.
Inilah gunanya Anda menggunakan beberapa time frame sekaligus sebelum mengambil keputusan trading. Jika Anda hanya menggunakan satu time frame saja (seperti contoh di atas time frame 10 menit saja), maka sudah pasti Anda yang akan merugi. Dengan melihat time frame yang lebih besar, seperti misalnya time frame H1 atau H4, Anda akan mendapatkan gambaran yang lebih besar mengenai apa yang sedang terjadi di pasar forex.
Menggunakan time frame yang lebih kecil untuk cari posisi entry
Buat yang masih bingung mencari di manakah posisi terbaik untuk masuk ke pasar, Anda bisa mengintip seperti apa pergerakan yang terjadi di time frame yang lebih rendah untuk mencari posisi yang paling pas. Berikut contoh kasus yang MRG Trade pakai:
- Seandainya, Anda terbiasa menggunakan time frame H1. Karena bukan pemula, Anda pun melihat time frame yang lebih besar, yakni H4 untuk mencari gambaran umum trend apa yang sedang terjadi di pair EUR/USD kali ini.
- Di time frame H4, Anda melihat EUR/USD sedang mengalami uptrend. Sekarang, Anda tinggal mencari sinyal di manakah sebaiknya anda ambil posisi BUY. Anda pun kembali ke time frame favorit Anda, yakni H1 untuk mencari sinyal BUY. Tak hanya itu, Anda pun menggunakan indikator Stochastic untuk mencari sinyal BUY yang lebih akurat.
- Di time frame H1, Anda melihat terbentuknya doji tepat di garis trendline yang sedang naik. Selain itu, indikator Stochastic membentuk persilangan di area oversold yang menandakan bahwa tak lama lagi harga akan bergerak naik.
- Jika masih belum yakin, Anda bisa melihat seperti apa pergerakan harga yang terjadi di time frame yang lebih cepat, yakni M15.
- Di time frame M15, Anda pun menemukan kondisi yang sama, yakni pergerakan harga masih berada di atas garis uptrend, serta indikator Stochastic berada di level oversold. Anda pun semakin yakin bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk buka posisi BUY.
- Hasilnya profit pun sudah bisa anda peroleh. Mantap bukan?
Berikut ini, kombinasi berbagai time frame yang bisa digabung untuk mencari sinyal trading:
- 1 menit, 5 menit, dan 30 menit
- 5 menit, 30 menit, dan 4 jam
- 15 menit, 1 jam, dan 4 jam
- 1 jam, 4 jam, dan 1 harian
- 4 jam, 1 harian, dan 1 mingguan.
Saat Anda mencari time frame mana saja yang ingin digunakan, cari time frame yang memiliki perbedaan di pergerakan harga yang mana bisa Anda lihat secara kasat mata. Jika anda menggunakan time frame yang pergerakan harganya mirip, Anda akan kesulitan untuk menemukan sinyal trading yang dicari dan membuat analisis ini menjadi tak berguna.
Berikutnya, MRG Trade akan bahas bagaimana caranya melakukan analisis terhadap sentimen pasar. Klik saja tombol di bawah ini untuk lanjut ke artikel berikutnya:
There are no comments yet