Ekspektasi Pasar dan Dampaknya Terhadap Harga Mata Uang
Posted on Feb 09, 2018
Reaksi pasar terhadap sebuah perilisan berita umumnya dibagi dalam dua tahap, yakni respon awal dan reaksi kedua.
- Respon awal
Begitu sebuah data dirilis, biasanya para trader akan langsung bereaksi terhadap data tersebut. Lama respon ini biasanya tidak panjang, namun menyebabkan pergerakan harga yang cukup besar. - Reaksi kedua
Ini adalah di saat para trader melihat apa saja implikasi yang disebabkan oleh data tersebut lalu membuat keputusan trading. Reaksi ini adalah saat pasar menentukan apakah data yang barusan dirilis sesuai dengan ekspektasi atau tidak.
Apakah data yang muncul sesuai harapan? Apakah respon awal pasar terhadap data tersebut memberikan gambaran yang lebih besar terhadap ke mana arah pergerakan harga? Inilah pertanyaan berikutnya yang harus anda jawab.
Konsensus ekspektasi pasar
Konsensus adalah kondisi di mana data yang muncul kurang lebih sejalan dengan prediksi yang ada di kalender ekonomi. Prediksi ini biasanya dibuat oleh ahli ekonomi dari bank ternama, badan keuangan, dan lainnya. Prediksi ini kemudian dikumpulkan lalu dibuat angka rata-ratanya. Angka rata-rata inilah yang muncul di kalender ekonomi yang anda amati.
Data ekonomi umumnya digolongkan dalam kategori-kategori sebagai berikut:
- Sesuai harapan (as expected)
- Lebih baik dari harapan (better than expected)
- Lebih buruk dari harapan (worse than expected)
Kategori-kategori di atas lah yang harus anda perhatikan sebagai seorang trader forex, karena kategori tersebut nantinya akan menentukan ke mana harga akan bergerak. Saat nilai data yang dirilis bergeser jauh dari nilai yang ada di prediksi, maka makin tajam jugalah pergerakan yang akan terjadi.
Banyak trader yang buka posisi trading berdasarkan angka prediksi yang ada kalender ekonomi, padahal tanggal rilis data tersebut masih jauh datangnya. Trader yang menggunakan metode ini biasanya sedikit berjudi, karena memang tidak ada yang tahu pasti seperti apa data ekonomi riilnya nanti sampai saat data tersebut dirilis.
Maka dari itu, anda sebagai trader harus terus mengikuti perkembangan yang terjadi, serta seperti apa pergerakan harga yang terjadi sebelum data ekonomi tersebut dilepas di ranah publik. Dengan demikian, anda bisa mengetahui kisaran berapa banyak trader yang sudah masuk ke pasar mengandalkan angka prediksi yang ada di kalender ekonomi.
Sentimen pasar bisa membaik atau memburuk sebelum rilis data ekonomi, awasi terus pergerakan harga yang lebih dinamis dari biasanya. Selain itu selalu ada kemungkinan data yang dirilis jauh dari prediksi. Jadi, jika anda trading menggunakan data prediksi, jangan trading terlalu jauh dari prediksi karena harga bisa berubah sewaktu-waktu.
Supaya lebih aman, anda bisa membuat beberapa rencana trading. Satu rencana yang akan dijalankan saat data yang dirilis lebih buruk dari prediksi, satu lagi jika data ternyata sesuai prediksi. Bisa juga anda tambahkan rencana trading yang mengakomodasi andaikan data yang dirilis jauh lebih baik dari prediksi.
Antisipasi adanya revisi data
Sebagai seorang trader, anda harus mengantisipasi adanya kemungkinan revisi data ekonomi yang sudah pernah dirilis sebelumnya. Revisi data ekonomi ini bisa membuat pergerakan harga di pasar forex bergerak cukup drastis dari trend yang sedang berlangsung saat ini.
Sebagai contoh, bulan Januari 2018 pemerintah Amerika merilis data Non Farm Payroll dengan nilai -50.000. Namun di bulan Februari, mereka merevisi data tersebut menjadi -20.000, yang mana ternyata jauh lebih baik dari prediksi yang ada di kalender ekonomi di bulan Januari, yakni -30.000.
Trader dan investor yang tadinya mengira bahwa kondisi ekonomi di Amerika memburuk karena ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan, namun ternyata kondisi perekonomian di Amerika justru membaik. Hal ini sangat mungkin membuat downtrend yang dihasilkan sebelumnya berubah menjadi uptrend dikarenakan revisi data ini.
Itu dia pembahasan lengkap mengenai analisis fundamental. Nah, berikutnya, kita akan membahas mengenai trading menggunakan cross currency. Klik tombol di bawah ini untuk menuju artikel tersebut:
There are no comments yet