Tipe-Tipe Broker Forex: Dealing Desk & Non Dealing Desk
Posted on Dec 19, 2017
Saat mengunjungi sebuah restoran, pastinya Anda akan melihat daftar menu sebelum memutuskan apa yang ingin dimakan. Anda akan terlihat konyol ketika masuk ke sebuah restoran Jepang lalu berteriak sekencang-kencangnya kepada pelayan “bang, mi ayam 1 ya!”. Besar kemungkinan Anda akan ditertawakan oleh pengunjung lainnya.
Sama halnya dengan trading forex. MRG Trade mencatat ada beberapa jenis broker yang menyediakan layanan yang berbeda antara satu dan lainnya. Pada umumnya, broker forex dikelompokkan dalam dua bagian besar, yakni dealing desk broker (DD), dan no-dealing desk broker (NDD). Dealing desk broker biasa disebut market makers. Sedangkan, No-dealing desk broker bisa dibagi lagi dalam dua bagian, yakni:
- Straight through processing (STP), dan
- Electronic communication network + straigh through processing (ECN + STP)
Dealing desk broker
Broker DD, biasa disebut broker bandar, adalah tipe broker yang menciptakan pasar dan menentukan sendiri harga pasar untuk para klien mereka. Anda mungkin beranggapan bahwa broker DD ini memanipulasi harga, tetapi sebenarnya tidaklah demikian. Sang broker tetap memberikan Anda pilihan untuk menjual atau membeli, tetapi mereka tidak perduli order manakah yang pada akhirnya dipilih.
Cara kerja broker DD yakni dengan membiarkan Anda memilih order mana yang ingin dijalankan. Contohnya, Anda buka order buy EUR/USD dengan lot standar. Broker kemudian akan mencari order buy di pair dan ukuran lot yang sama dari trader lainnya. Bila tidak ada order yang cocok, maka broker DD akan membuka order yang berlawanan dengan Anda. Cara ini digunakan broker DD untuk meminimalisir risiko dan tetap mendapat profit.
Kelebihan dari broker DD adalah mereka memberikan leverage yang besar (1:1000), bebas biaya swap, spread kecil (terkadang jumlah spread dibuat fixed), serta bonus yang menarik. Kekurangannya, Anda tidak akan melihat harga kurs dalam kondisi yang sebenarnya sedang terjadi di pasar. Setiap broker memiliki manajemen risiko yang berbeda, pastikan Anda mengetahui hal ini sebelum bekerja sama dengan broker tersebut.
No-dealing desk broker
Broker no-dealing desk kurang lebih adalah kebalikan dari dealing desk broker. Sang broker tidak akan mengambil order yang berlawanan dengan Anda. NDD broker hanya berfungsi sebagai penghubung antara klien dan pasar forex, dalam hal ini adalah pasar interbank.
Kelebihan dari NDD adalah harga yang ditampilkan di layar monitor Anda adalah yang sebenarnya terjadi di pasar. Jadi broker NDD sifatnya lebih transparan terhadap pergerakan harga. Namun, NDD memiliki beberapa kekurangan, antara lain spread yang diberikan akan selalu fluktuatif karena mengikuti perkembangan harga. Ada juga broker NDD yang membebankan biaya komisi untuk setiap lot trading yang dijalankan.
NDD bisa dipecah ke dalam dua jenis broker lagi, yakni STP dan STP + ECN. MRG Trade akan bahas masing-masing keunggulan dan kekurangan dari kedua broker tersebut.
STP broker
Cara kerja STP broker adalah dengan mengalihkan order klien mereka langsung ke penyedia likuiditas, dalam hal ini adalah bank-bank yang memiliki akses ke pasar interbank. Umumnya, broker STP bekerjasama dengan beberapa penyedia likuiditas sekaligus. Masing-masing penyedia likuiditas memiliki harga bid/ask yang berbeda-beda.
Saat Anda membuka order di broker STP, sang broker akan menyeleksi sejumlah harga bid/ask dari yang terbaik hingga yang terburuk. Lalu broker akan memberikan harga bid/ask yang terbaik dari salah satu penyedia likuiditas mereka.
Katakanlah harga bid/ask dari EUR/USD saat ini adalah 1.2788/1.2791. Anda ingin membuka order sell di harga 1.2790. Namun, karena broker tidak menemukan harga yang lebih baik dari 1.2791, maka Anda akan membuka order sell di harga tersebut, bukannya 1.2790.
Anda tidak akan melihat perubahan ini ditampilkan di platform trading. Namun, harga ini belum termasuk spread, atau keuntungan yang didapatkan oleh sang broker. Biasanya broker menambahkan beberapa pip lagi dari harga dari penyedia likuiditas untuk keuntungan mereka. Katakanlah broker menambahkan 1 pip dari harga penyedia likuiditas, maka order Anda akan dibuka di harga 1.2792 dan itulah harga yang ditampilkan di layar MT4.
Inilah yang membuat spread broker STP bervariasi. Bila harga yang diberikan penyedia likuiditas turut melebar, maka broker juga terpaksa untuk melakukan hal yang sama, yakni melebarkan spread mereka. Pada umumnya, spread melebar di saat pengumuman data penting di pasar forex dan menyebabkan harga bergerak dengan sangat cepat.
ECN broker
Broker ECN membolehkan para klien mereka untuk berinteraksi dengan order dari klien ECN lainnya, seperti bank, hedge funds, broker lain, dan klien lainnya. Ciri khas dari broker ECN adalah membolehkan trader yang bekerja sama dengan mereka untuk melihat “Depth of Market.”
Depth of Market memungkinkan Anda sebagai trader dari broker ECN untuk melihat order buy atau sell dari trader lainnya. Karena inilah Anda bisa membuka order yang berlawanan dengan trader lainnya untuk mendapatkan keuntungan. Broker ECN biasanya membebankan biaya komisi per lot dari tradernya.
Sampai di sini, kita sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing broker. Lalu, bagaimana sih caranya memilih broker yang tepat untuk Anda? Nah, di artikel selanjutnya, MRG Trade akan membahas apa saja yang harus dipertimbangkan saat memilih broker forex. Klik tombol di bawah untuk membaca artikel tersebut:
Hal-Hal yang Harus Dipertimbangkan Dalam Memilih Broker Forex
There are no comments yet