Sejarah Singkat Trading Forex
Posted on Dec 07, 2017
Pasar forex adalah sebuah tempat di mana bank-bank raksasa dunia, perusahaan multinasional, pemerintah dari berbagai negara, investor dan trader melakukan pertukaran mata uang untuk mendapatkan keuntungan. Bisa dibilang, pasar forex adalah pasar paling besar dan likuid di dunia dengan jumlah perdagangan senilai 3.98 trilyun dolar Amerika setiap harinya!
Namun, untuk bisa mencapai ukuran pasar seperti yang sekarang, trading forex memiliki sejarah yang membentang panjang, dimulai dari akhir perang dunia kedua. Bila tertarik untuk memulai bisnis forex, maka Anda juga perlu untuk mengetahui seluk-beluk sejarah dari forex itu sendiri. Siap? Yuk, kita mulai pelajarannya!
Terbentuknya Bretton Woods System
Di akhir Perang Dunia II, dunia berada dalam kondisi yang kacau balau, baik secara politik atau pun ekonomi. Banyak negara-negara korban perang seperti Belanda atau Belgia luluh lantak akibat serangan tentara Nazi Jerman. Kondisi perekonomian dunia pun berantakan dan membuat sejumlah negara sulit untuk bangkit dari keterpurukan.
Negara-negara barat merasakan perlunya menciptakan sebuah sistem untuk menstabilkan perekonomian dunia. Maka dari itu dibentuklah Bretton Woods System, sebuah kesepakatan yang mengatur nilai tukar dolar Amerika terhadap emas. Hal ini membuat mata uang negara lain nilainya bisa dipatok berdasarkan nilai dolar Amerika.
Sistem ini membuat nilai tukar sejumlah mata uang menjadi stabil untuk sementara waktu. Namun, seiring dengan waktu, kecepatan pertumbuhan beberapa negara mulai terlihat perbedaannya. Sistem Bretton Woods terlihat mulai membatasi kecepatan pertumbuhan sejumlah negara dan pada akhirnya dinyatakan tidak berlaku di tahun 1971, berganti dengan sistem pertukaran mata uang seperti yang ada saat ini.
Munculnya trading platform berbasis internet
Sejak sistem Bretton Woods ditinggalkan, kini mata uang diperjualbelikan berdasarkan jumlah permintaan dan penawaran. Bila jumlah permintaan terhadap sebuah mata uang lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah uang yang tersedia, maka nilai mata uang tersebut akan naik, dan sebaliknya.
Pada awalnya, sulit untuk menentukan nilai tukar mata uang yang adil. Namun seiring dengan perkembangan teknologi dan kemudahan untuk berkomunikasi membuat trading forex semakin mudah untuk dilakukan. Di tahun 90-an, pertumbuhan internet menjadikan sejumlah bank mampu untuk membuat platform khusus untuk trading, seperti di MRG Trade.
Trading platform ini dibuat untuk menampilkan harga tukar mata uang secara live kepada klien bank-bank tersebut dan memudahkan para klien untuk melakukan trading secara cepat. Hal ini kemudian diikuti oleh para broker dengan membuat trading platform berbasis internet. Selain memudahkan proses trading, platform ini juga membuat trader dengan dana terbatas ikut nyemplung di pasar forex berkat hadirnya leverage.
Menjamurnya broker forex retail di sejumlah negara
Sebelum sepopuler seperti hari ini, trading forex hanya bisa dilakukan oleh mereka yang bermodal besar seperti misalnya bank besar atau perusahaan raksasa. Namun berkat hadirnya broker forex retail membuat kita yang bermodal pas-pasan bisa ikut mencari untung.
Sekarang siapa pun bisa datang ke kantor broker forex (atau cukup hanya dengan mengunjungi website broker tersebut), membuat akun, deposit, dan mulai trading hanya dengan bermodalkan laptop atau handphone dari rumah masing-masing.
Ada dua jenis broker forex retail yang harus diketahui, yakni market makers dan Electronic Communications Network (ECN). Mari kita bahas satu per satu.
Market makers
MRG Trade mengumpamakan Anda ingin berjalan-jalan ke Jepang. Supaya bisa membeli oleh-oleh dari Jepang untuk dibawa pulang ke Indonesia, maka Anda harus menukarkan uang rupiah yang dimiliki ke yen Jepang. Anda pun datang ke bank atau money changer terdekat untuk menukar rupiah dengan yen. Kendalanya, Anda harus menyetujui harga yang sudah ditentukan oleh bank atau money changer tersebut.
Bank atau money changer tentunya mengharapkan keuntungan. Keuntungan mereka dapatkan dalam bentuk spread. Spread adalah selisih antara harga beli (bid) dengan harga jual (ask) dari mata uang tersebut. Contohnya, bila bank membeli Yen dengan harga 120 rupiah, dan harga jualnya 121 rupiah, maka spreadnya sebesar 1 Rupiah.
Tentunya Anda tidak mungkin cuma membawa 1 Yen saat ingin jalan-jalan ke Jepang bukan? Pastinya Anda akan menukarkan Yen dalam jumlah yang cukup banyak. Di sinilah bank atau money changer mendapatkan keuntungannya.
Electronic Communications Network (ECN)
Electronic Communications Network (ECN) adalah sebutan yang diberikan untuk trading platform yang secara otomatis menyamakan harga order beli atau order jual sesuai dengan harga yang dipesan oleh sang pelanggan. Harga pesanan ini didapatkan dari berbagai market makers, bank, bahkan para trader yang menggunakan ECN.
Saat order beli/jual dibuat, harga order tersebut disamakan dengan harga bid/ask terbaik yang ada di pasar. Hal inilah yang menyebabkan trader hanya perlu membayar komisi yang sangat kompetitif (kecil) kepada broker ECN. Perpaduan antara spread dan komisi yang kecil membuat transaksi di ECN menjadi lebih murah.
Sudah paham sejarah trading forex? Berikutnya MRG Trade akan bahas “apa saja sih yang diperjual belikan di pasar forex”. Klik tombol di bawah ini untuk pembahasan berikutnya:
There are no comments yet