Dalam bisnis forex, Anda harus menentukan seberapa besar kerugian yang bisa ditoleransi dengan Stop Loss. Tanpa menentukan batas kerugian tersebut, bukan tidak mungkin dana yang sudah didepositkan bisa ludes begitu saja dalam sekejap karena pergerakan harga mata uang yang begitu cepat. Oleh karena itu, menggunakan Stop Loss adalah langkah yang tepat

Secara harfiah, stop loss artinya adalah menghentikan kerugian. Dalam praktiknya, stop loss akan langsung menutup transaksi yang sedang berjalan ketika harga menyentuh angka stop loss yang sudah ditentukan. Trader berpengalaman selalu menggunakan fitur ini untuk menghindari kerugian yang lebih besar terjadi.

Menurut strategi, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk menentukan titik stop loss. Berikut ini beberapa di antaranya, menurut MRG Trade:

1. Ditentukan berdasarkan equity

Cara main forex aman yang satu ini adalah cara yang paling dasar dan banyak digunakan oleh trader pemula. Mereka menentukan stop loss berdasarkan peraturan tak tertulis yang mengatakan bahwa kerugian maksimal yang boleh diderita dari sekali trading hanyalah sebesar 2–3% dari total dana yang didepositkan. Cara ini tidak membutuhkan analisis mendalam untuk menentukan angka stop loss, cukup kalikan saja 2% dari balance anda dan sesuaikan dengan besar lot yang digunakan pada saat trading. Nantinya, Anda akan mendapatkan berapa pips yang harus dimasukkan di kolom stop loss.

2. Menggunakan Support dan resistance

Dengan memanfaatkan support dan resistance, Anda juga bisa menentukan stop loss. Ketika melihat harga mata uang mulai bergerak turun, carilah level resistance dari rentang waktu yang digunakan, lalu tempatkan angka stop loss di situ. Anda akan terus mendapatkan untung selama harga bergerak turun. Saat arah pergerakan harga berubah, Anda pun tak perlu khawatir karena ketika harga menyentuh level resistance, maka transaksi pun akan otomatis ditutup dan anda pun terhindar dari kerugian lebih banyak.

3. Menggunakan garis tren

Cara lain untuk menentukan titik stop loss adalah dengan menggambar garis tren. Buat trader yang biasa menggunakan garis tren ketika trading biasanya akan menggunakan garis ini sebagai support dan resistance. Jadi ketika garis tren belum ditembus oleh grafik harga, maka tren akan terus berlanjut. Namun, jika garis tren sudah dilampaui oleh grafik harga, maka trader biasanya siap-siap untuk menemukan breakout, atau memantulnya harga ke arah yang berlawanan.

Di saat grafik mulai menembus garis tren inilah trader yang menggunakan cara main forex aman yang satu ini biasanya mulai mengambil posisi beli/jual dan memasang angka stop loss di ujung garis tren. Dengan cara ini, trader bisa merasa aman. Ketika harga bergerak kembali ke arah level stop loss yang sudah ditentukan, maka ia tidak akan kehilangan banyak dana dibandingkan dengan cara lainnya.

4. Memanfaatkan indikator ATR

Indikator Average True Range (ATR) adalah salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat volatilitas yang sedang terjadi di pasar forex. Cara baca indikator ini pun cukup mudah. Makin tinggi nilai ATR, maka tingkat volatilitas pasar forex pun sedang mengalami peningkatan, sebaliknya jika angka ATR merendah karena harga sedang bergerak menyamping (sideways).

Untuk menggunakan indikator ATR sebagai penentu angka stop loss anda harus memperhatikan angka di sudut kanan atas kotak indikator ini. Sebagai contoh, bila ATR menunjukkan angka 0.0027, angka ini berarti harga rata-rata dalam periode tertentu adalah 270 pips. Periode bisa ditentukan jumlahnya ketika menambahkan indikator ini ke grafik MetaTrader 4 kali pertama.

Jumlah pips inilah yang kemudian menjadi patokan buat Anda memasukkan angka stop loss. Bila mengaplikasikan angka ATR ini pada stop loss dan take profit, maka anda menggunakan rasio untung-rugi 1:1. Mudah, bukan?

Itu dia beberapa cara main forex aman dengan menggunakan metode stop loss. Bila anda tidak ingin dana anda amblas tanpa kendali, maka MRG Trade menyarankan pakai cara-cara ini untuk menentukan angka stop loss. Selamat mencoba! ^_^