Oil Trading : 7 Alasan kenapa harga Crude Oil naik terus
Posted on Apr 20, 2011
Ketika harga oil dunia menembus harga $100 per-barrel di pasar oil trading, para analis market mulai memprediksikan kemungkinan harga oil menembus $200 bahkan $300 per-barrel.
Apa yang bisa kita katakan cuman “tunggu saja”.
Di tahun 1999, harga oil dunia di pasar dunia hanya $13,50 per-barrel. Bahkan, beberapa media ramai menampilkan prediksi “harga oil bisa mencapai $5 per-barrel”.
Namun, harga oil langsung “lepas landas” hingga mencapai 140 dolar AS sebelum krisis ekonomi global menerpa di tahun 2008. Saat ini, Crude Oil berada di kisaran harga 45 dolar AS.
Oil adalah salah satu komoditas trading paling dicari di dunia selain Gold. Kami di MRG Trade yakin kebanyakan dari Anda sudah tau kenapa harga oil akan terus naik di masa yang akan datang. Seperti halnya gold dan oil adalah komoditas yang sangat langka. Namun, ternyata bukan hanya itu saja faktor yang mendukung terus naiknya harga oil.
1. Peak Oil
Lonjakan harga oil dunia didukung oleh suatu teori popular yang disebut dengan teori “Peak Oil”. Teori ini secara garis besar menyebutkan bahwa produksi oil dunia akan terus meningkat dan mencapai puncak, lalu akan turun sesuai kecepatan peningkatan produksi sebelumnya.
Ladang minyak terbesar di Saudi Arabia sudah menampakkan produksi yang menurun, begitu pula ladang minyak kedua di Cantarell, Mexico.
2. Geopolitik
Ketidakstabilan kondisi di Timur Tengah yang dikenal sebagai negara-negara pemasok oil di dunia dan juga sebagai jalur pipa minyak dikhawatirkan akan mengakibatkan kelangkaan suplai oil di pasar dunia.
3. Spekulasi
Oil sebagai komoditas juga menjadi incaran trader di pasar trading. Di bursa trading, oil dikenal dengan nama / simbol Crude Oil WTI dan diperdagangkan melalui kontrak (futures). Aktivitas oil trading ini sangat ramai di bursa Wall Street. Trader melakukan spekulasi untuk mendapatkan keuntungan dari volatilitas / fluktuasi harga kontrak oil trading yang terjadi di bursa.
4. Industrialisasi
China dan India adalah negara yang ekonominya maju secara cepat. Kedua negara tersebut sangat membutuhkan oil sebagai “bahan bakar” bagi berjalannya industrialisasi di negara mereka.
China telah mengalahkan Amerika Serikat sebagai negara terbesar pengkonsumsi sumber daya energi di dunia. Badan energi internasional menyatakan China mengkonsumsi 12 juta barel oil per hari pada Januari 2017.
5. Populasi penduduk dunia
China dan India adalah salah satu contoh dari negara di dunia yang mempunyai jumlah penduduk terbesar di dunia dan terus berkembang lebih cepat dari negara lain.
MRG Trade menemukan bahwa kedua negara tersebut tercatat sebagai pengkonsumsi minyak terbesar di dunia.
6. Cuaca
Harga oil dunia cenderung naik ketika memasuki musim dingin. Penduduk di negara-negara Eropa dan Amerika membutuhkan sumber energi untuk menghidupkan mesin-mesin pemanas mereka ketika musim dingin tiba.
7. Belum tersedianya sumber energi pengganti oil
Oil masih menjadi sumber energi utama yang dipakai di seluruh dunia. Meski beberapa negara sudah mengembangkan beberapa alternatif sumber energi, namun belum menunjukkan hasil yang signifikan.
Energi nuklir sebenarnya adalah yang paling potensial untuk menggantikan oil, namun persoalan ekosistem masih menjadi hambatan berat, apalagi setelah terjadinya tragedi reaktor Chernobyl dan Fukushima.
Sementara panel surya membutuhkan biaya yang sangat besar jika untuk dapat menghasilkan energi yang setara oil.
Kecerdikan akal manusia tidak bisa diremehkan. Ketika saatnya tiba, dengan segala insentif yang diberikan untuk menciptakan sumber energi baru, MRG Trade percaya kita tidak akan kembali ke masa manusia bertransportasi menggunakan kuda.
Cara pintar untuk membeli Emas dan Oil
Anda mungkin juga menyukai tips trading berikut ini:
2 comments