Tips Trading dari Keseharian Warren Buffet
Posted on Feb 23, 2011
Siapa yang tidak kenal Warren Buffett? Dia menjadi idola bagi investor, bahkan para profesor ekonomi dari Universitas Harvard menyebutnya sebagai sebuah “mesin”. Kalau Buffett adalah mesin, kami di MRG Trade menganggap dia adalah tipe yang melakukan pengolahan data, memakan semua informasi yang bisa didapat, berpikir keras dalam melakukan analisa yang akurat.
Kemampuannya dalam mengungguli market dengan keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan data finansial, dan pemahamannya akan fundamental suatu bisnis membuatnya dijuluki “Peramal dari Omaha”.
Prinsipnya yang terkenal, “Buy when everyone else is selling, sell when everyone else is buying” memerlukan kepercayaan diri yang sangat tinggi. Lalu muncul sebuah pertanyaan, apakah Warren Buffet tidak pernah membuat kesalahan?
Buy when everyone else is selling, sell when everyone else is buying
Seorang “Peramal dari Omaha” pun juga pernah membuat kesalahan dalam keputusan tradingnya. Namun unik nya, para peneliti tingkah laku ekonomi mengatakan bahwa Buffet adalah suatu sosok yang sophisticate, seorang yang sangat sadar akan kekurangan dirinya sendiri dan membangun suatu “sistem” untuk mengatasinya. Dia juga bukan seorang investor yang naif, yang tidak sadar akan ketidak rasionalan nya sebagai manusia, dan tidak melakukan apapun untuk memperbaikinya.
Dalam kesehariannya, Buffet dikenal sebagai sosok yang sederhana. Setiap paginya dia hanya sarapan sesendok Ovaltine. Buffet sangat takut apabila dia menderita kelebihan berat badan. Dengan pemikiran pragmatis nya yang kuat, dia memutuskan untuk mencegah kelebihan berat badannya dengan menciptakan “alat” untuk membangun komitmen.
Dia menulis sebuah cheque (cek) berisi USD 10,000 untuk anaknya, dan mengatakan akan menandatanganinya jika dia mengalami kelebihan berat badan pada hari yang telah ditentukan. Namun anak-anak Buffet juga adalah anak-anak yang pintar. Dengan melihat kelemahan trik yang dibuat oleh ayahnya, anak-anaknya memutuskan untuk melakukan “sabotase” agar cheque tersebut ditandatangani. Satu loyang pizza, sekotak donat, dan snack yang renyah secara misterius muncul ketika Warren Buffet pulang ke rumah setiap harinya.
Pada akhirnya, sampailah pada tanggal yang telah ditentukan. Berat badan Warren Buffett tidak bertambah, dan cheque tersebut tidak pernah tertandatangani. 😀
Self-Control – Pengendalian Diri
Dari pengalaman Buffett itu, kami di MRG Trade menyimpulkan bahwa dari pengendalian diri penting dalam keseharian Warren Buffett. Sebagai trader yang sedang belajar, tekanan-tekanan yang terjadi di saat kita trading, terkadang akan membuat kita melakukan kesalahan-kesalahan. Warren Buffett telah menjadi teladan bagi kita melalui kesehariannya, dengan membuat “benteng” pengendalian diri diharapkan kita tidak terpengaruh oleh faktor emosi dan tetap komitmen terhadap rencana trading kita.
Bagaimana self-control Anda di saat trading?
share bersama di sini 🙂
21 comments